Rabu, 09 September 2009

KEKERASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN GERAKAN MAHASISWA

KEKERASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN GERAKAN MAHASISWA

by Mahda Aziza L.

sepekan yang lalu telah terjadi aksi unjuk rasa disertai pembakaran dan pengrusakan. Awalnya, sekelompok orang menggelar Temu Aktivis Lintas Generasi. Acara bermula di Tugu Proklamasi, dengan menggelar diskusi dan orasi. Di hari kedua mereka melakukan aksi turun ke jalan, mendatangi beberapa universitas dan mengajak para mahasiswanya untuk bergabung untuk menolak kenaikan BBM. Di Jalan Sudirman para demonstran membakar ban bekas dan puncaknya pembakaran mobil di depan kampus Atmajaya.
Aksi ini mengundang celaan dari banyak pihak. Keluhan muncul di media massa.
Masyarakat merasa dirugikan dan tidak simpati dengan aksi tersebut. Sempat muncul kekawatiran tragedi kerusuhan Mei 1998 akan terulang. Untungnya kekawatiran ini tidak terjadi. Namun yang jelas aksi unjuk rasa ini berakhir ricuh.
Para dosen Universitas Atmajaya menyatakan bahwa mahasiswa mereka tidak turut campur dengan aksi tersebut. Beberapa pihak terutama dari kalangan kampus, yang semula ikut bergabung dalam Temu Aktivis Lintas Generasi, segera menarik dukungannya. Sebagian merasa dikhianati oleh aksi yang penuh dengan kekerasan tersebut.
Kasat mata jelas terlihat telah terjadi tindak pengrusakan oleh aktivis dan mahasiswa. Amat disayangkan, mahasiswa yang selama ini dikenal mampu bersikap layaknya orang berpendidikan, mengapa kini bisa berubah beringas semacam itu?
Dalam penanganan aksi massa yang berkaitan dengan penyampaian hak sipil, polisi sering dinilai anti-demokrasi oleh kalangan aktivis. Di lain pihak, demonstran yang berlaku secara anarkis bila didiamkan akan semakin tidak terkendali dan dapat membahayakan aparat maupun masyarakat. Maka dalam hal ini aparat keamanan dituntut untuk makin professional.
Supremasi hukum adalah syarat mutlak bagi demokrasi. Banyak cara yang lebih kreatif untuk menyampaikan aspirasi tanpa merugikan orang lain dan tetap mendapat perhatian media massa. Karena itu kebrutalan harus diredam demi melindungi kepentingan yang lebih besar. Jika gagal, hukum menjadi tidak berdaya dan mengancam demokrasi itu sendiri.
Apakah aksi mahasiswa rentan dengan kekerasan? Apakah pemicunya? Apakah selama ini perjalanan Gerakan Mahasiswa Indonesia penuh dengan kekerasan? Apakah perlakuan aparat juga ikut berperan memicu terjadinya kekerasan? Apakah bisa di peta-kan, seperti apa kelompok mahasiswa yang penuh dengan aksi anarkis dengan kelompok mahasiswa yang lebih mendahulukan aksi damai? jawabannya adalah ya, karena aksi mahasiswa tersebut didorong oleh rasa tidak puas puas terhadap sistem pemerintahan yang ada. itulah pemicu utama mengapa gerakan mahasiswa selau berakhir ricuh. tetapi sebagian mahasiswa yang berpikiran rasional dapat melekukan aksi mereka secara damai. Mereka dapat berpikir lebih dewasa dan lebih rasional. Aksi-aksi mahasiswa yang brutal akan terus terjadi apabila mereka tidak dapat berpikir jernih dan mereka selalu merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah seperti contoh diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar