Rabu, 09 September 2009

Pergerakan Mahasiswa (By : Restialopa)

Mahasiswa, merupakan status tertinggi dalam tingkat pendidikan. Sebutan tersebut ditujukan kepada para pelajar yang belajar di perguruan tinggi. Predikat ini juga seolah menjadikan mahasiswa sebagai pelaku perubahan ke arah yang lebih baik di lingkungan sekitarnya. Dengan menyandang status tersebut, maka mahasiswa telah membawa tanggung jawab sosial bukan hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi lingkungannya. Mahasiswa sendiri merupakan bagian dari kehidupan sosial, yang mengandung masalah yang sangat kompleks. Sehingga, tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk tidak ikut merasakan kompleksitas permasalahan tersebut. Kompleksitas itu lah yang melahirkan pergerakan mahasiswa sebagai tanggapan dari berbagai permasalahan yang ada.

Sebagian besar orang berpandangan bahwa pergerakan mahasiswa hanyalah demonstrasi turun ke jalan dan menyuarakan aspirasi mereka. Bagi mereka, mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan mahasiswa tidak digolongkan ke dalam agen perubahan. Mahasiswa yang hanya mengikuti sesi pembelajaran di kelas, sedikit melakukan sosialisasi, lalu pulang ke rumah atau tempat kost, itu dianggap membuang-buang waktu dan menyia-nyiakn masa-masa menjadi mahasiswa. Namun pendapat tersebut tidak seluruhnya benar.

Pandangan ini bisa jadi didasarkan pada kondisi nyata yang tampak pada beberapa tahun terakhir ini. Banyak aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, sebagai bentuk tanggapan terhadap masalah yang terjadi di Indonesia. Sesungguhnya, aksi demonstrasi hanyalah salah satu bentuk riil dari pergerakan mahasiswa dalam menanggapi berbagai penyimpangan dalam kehidupan sosial untuk melahirkan suatu perubahan kearah yang lebih baik. Jadi, apapun bentuk tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa selama mengandung tujuan dan dilakukan dengan langkah yang positif semua itu dapat digolongkan ke dalam pergerakan mahasiswa.

Jika ada mahasiswa yang menghabiskan masa kuliahnya tanpa berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan tertentu, maka bukan berarti mahasiswa tersebut tidak perduli dengan kondisi sekitarnya. Justru ia bersikap demikian karena ia peduli dengan keadaan yang ada.

Mahasiswa hidup dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda. Keluarga, teman, saudara, dan orang-orang yang ada disekitar lingkungannya adalah bagian penting dari kompleksitas kehidupan sosial. Setiap orang yang mengelilinginya tersebut memiliki tuntutan yang berbeda. Pada saat ini lah, seorang mahasiswa di tuntut untuk mampu melakukan sesuatu yang menjadi prioritas utamanya.

Saat ini, pendidikan bisa dikategorikan ke dalam barang langka (economic good). Untuk mendapatkan pendidikan setiap orang harus berkorban dan membayar dengan harga mahal. Inilah salah satu faktor penyebab sebagian mahasiswa memilih untuk datang ke kampus, menghabiskan waktu di kelas, dan kembali ke rumah/kos setelah sesi kelas selesai. Biaya pendidikan menuntut mahasiswa untuk berpikir panjang dalam menghabiskan waktunya. Mahasiswa-mahasiswa seperti ini lebih memilih untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan baik dan secepat mungkin.

Contoh sikap mahasiswa di atas bukanlah sikap seorang mahasiswa yang tidak perduli dengan keadaan di sekitarnya. Namun, dia lebih memilih cara lain untuk menjalankan misi perubahan ke arah yang lebih baik dan memberikan yang terbaik yang ia miliki bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya. Dan tindakan ini juga termasuk ke dalam pergerakan mahasiswa.

Jadi, tidak berarti bahwa pergerakan mahasiswa hanya dapat dilakukan dengan aksi demo, dan sebagainya. Justru bila kita lihat saat ini, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke jalan cenderung tidak efektif dan mengandung anarkisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar